BBUSKP Kembangkan Metode Diagnosis OPTK dalam Mendukung Gratieks

Jakarta (27/10) – Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP) menyelenggarakan Webinar Series-5 dengan tema Pengembangan Metode Diagnosis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dalam Mendukung Gratieks.Dalam pembukaan, drh. Sriyanto, M.Si, Ph.D, Kepala Balai Karantina Pertanian Uji Standar mengatakan berbagi untuk memberikan inspirasi kepada sesama dalam menjaga kesehatan pada komoditi pertanian untuk mendukung program Gratieks supaya Indonesia menjadi negara yang maju, mandiri dan modern dengan metode uji yang cepat, tepat, dan akurat.Kemas Usman selaku Subkoordinator KT Non Benih Ekspor dan Antar Area ,Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati menegaskan bahwa tantangan dalam ekspor produk pertanian perlu dilakukan optimalisasi penerapan Good Agriculture Practices (GAP), Pengembangan rumah kemas yang menerapkan Good Handling Practices (GHP), pengembangan fasilitas perlakuan karantina untuk skala komersial, pemanfaatan keunggulan potensi pasar domestik, penguatan surveilans OPT/OPTK dan promosi. Sehubungan hal tersebut maka perlu dilakukan penerapan sistem yang mampu menelusur kegiatan mitigasi OPT/OPTK yang dilakukan sejak proses produksi di kebun maupun handling process, dan sistem sertifikasi fitosanitari berbasis in-line inspection untuk memenuhi persyaratan negara tujuan.”Untuk menumbuhkan semangat para petani milenial dalam melakukan ekspor pada komoditas pertanian, Badan Karantina Pertanian selalu membantu apabila terjadi kendala dalam kegiatan ekspor maupun penanganan dalam menjaga pertanian di negara Indonesia dari ancaman OPT/OPTK” ungkap Kemas Usman.Pengembangan Metode Deteksi Onion Yellow Dwarf Virus (OYDV) pada Bawang menggunakan metode Loop-Mediated Isothermal Amplification Polymerase Chain Reaction (LAMP PCR) ini bertujuan untuk pengindeksan dan perlakuan karantina terhadap bibit bawang terbebas dari virus OYDV, ujar Dr. Dwi Subekti, SP, M.Si.Tri Puji Prijatno, M.Agr.Sc., Ph.D. , Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) selaku narasumber kegiatan pengembangan metode ini menegaskan LAMP PCR ini dapat digunakan sebagai metode alternatif dimana memiliki sensitifitas tinggi, cepat, dan akurat dibandingkan metode PCR konvensional dan ELISA. Namun perlu dilakukan pengujian lanjutan terkait validasi metode tersebut meliputi : teknik preparasi sampel dengan melihat aspek mudah, cepat dan dapat diaplikasikan di mana saja serta optimasi primer spesifik LAMP OYDV untuk gen lainnya.