Jakarta (23/6) – Sebagai bentuk keseriusan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) semua pegawai, Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP) gelar rapat persiapan Penilaian Surveilans ke-1 Sistem Manajemen K3 (SMK3). Rapat yang digelar di Ruang Seminar Karantina Tumbuhan dihadiri oleh seluruh personil yang terlibat dalam struktur SMK3 BBUSKP, dan dibuka oleh Koordinator PML, Krisna Dwiharniati. Krisna menekankan bahwa dalam mengimplementasikan SNI ISO 45001:2018 ini diperlukan adanya rasa saling mendukung dan membantu sehingga SMK3 dapat terwujud dengan nyata, bukan hanya sekedar formalitas. “Pembaharuan struktur K3 dengan masing–masing Koordinator Area diharapkan memiliki program yang dapat berjalan secara rutin yang mencakup bagian dari K3 itu sendiri,” ujar Krisna. Andri, Kepala Bagian Umum BBUSKP dalam arahannya menyebutkan bahwa sebagai unit kerja Laboratorium, BBUSKP memiliki tingkat resiko kerja yang tinggi terutama dalam segi kelistrikan. “Hal yang paling berisiko tinggi di lingkungan kerja adalah terjadinya kebakaran yang dapat dipicu oleh korsleting listrik di laboratorium. Kedepannya kita berharap bisa mendapatkan pelatihan terkait SMK3 untuk semua personil,” ujar Andri. Menutup arahannya, Andri kembali mengingatkan pentingnya kompetensi, pemahaman dan penguasaan K3 oleh seluruh pegawai BBUSKP untuk menghindari terjadi risiko yang tidak diinginkan.