Rabu (06/07) – Jelang Iduladha 1443 H, Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP) menerima kunjungan Irfan Hakim, salah satu presenter ternama Indonesia. Irfan berkunjung sebagai pengguna jasa BBUSKP yang akan mengambil hasil pengujian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap sampel sapi kurban miliknya. Pengujian ini dilakukan Irfan untuk memastikan sapi kurban Wisanggeni miliknya yang berbobot 1,3ton aman dan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Berdasarkan informasi terkini dan dari dokter hewan pribadi mengenai betapa bahayanya PMK, saya berinisiatif untuk memeriksakan kesehatan Wisanggeni di BBUSKP agar yakin terbebas dari PMK dan aman untuk dikurbankan,” ujar Irfan menjelaskan maksud kunjungannya ke BBUSKP.
Sriyanto, Kepala BBUSKP menyambut baik kunjungan Irfan dan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada BBUSKP untuk melakukan pengujian PMK terhadap sapi kurbannya. “PMK adalah penyakit yang berbahaya dengan penyebaran yang sangat cepat, apalagi terhadap hewan ternak berkuku genap. Meskipun demikian, penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia. Saya berharap kunjungan Mas Irfan dan Tim ke BBUSKP dapat menjadi contoh dan menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai PMK dan betapa bahayanya penyakit ini bagi hewan ternak,” ujar Sriyanto.
Dalam kunjungannya, Irfan juga melakukan peliputan mengenai kegiatan dan pelayanan di BBUSKP, dan berkesempatan meninjau fasilitas laboratorium BSL 3 tempat pengujian PMK. “Sarana dan prasarana, termasuk peralatan yang dimililki BBUSKP sangat baik dan canggih, juga prosedur yang cukup ketat. Alhamdulillah hasil uji lab sudah keluar, Wisanggeni aman dan bebas dari PMK,” ujar Irfan mengapresiasi fasilitas dan pelayanan BBUSKP.
“Sebagai pencinta hewan, saya sudah sering mendengar mengenai BBUSKP serta pentingnya karantina dalam mengawasi lalu lintas hewan dan dalam menjaga kesehatan hewan. Masyarakat harus memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas milik pemerintah yang menyediakan pelayanan pengujian seperti BBUSKP, sebagai garda terdepan untuk mendeteksi virus, hama, dan penyakit hewan dan tumbuhan. PMK sudah menjadi wabah di Indonesia dan saya harap bisa segera ditanggulangi,” lanjut Irfan diakhir kunjungannya.
BBUSKP berharap kunjungan Irfan Hakim, sebagai seorang tokoh masyarakat dapat menjadi kolaborasi positif kedepannya dan edukasi bagi masyarakat untuk mulai menginisiasi dan melakukan pengujian terhadap hewan dan produk-produk peternakan ke lembaga/institusi resmi pemerintah seperti BBUSKP. Diharapkan informasi tentang PMK dan kesadaran bahaya PMK dapat lebih luas sampai kepada masyarakat sehingga wabah penyebaran PMK dapat diatasi bersama-sama baik dengan pemerintah, para peternak, maupun masyarakat Indonesia secara umum.