Bandung (19-21/07) – Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP) mendapat kepercayaan sebagai narasumber bimbingan teknis pengujian di Laboratorium Karantina Pertanian Bandung yang bertemakan Deteksi Clavibacter michiganensis subsp michiganenis (Cmm) menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) . Kegiatan diawali dengan paparan teori terkait prinsip pengujian dan melakukan praktek langsung di laboratorium. Narasumber yang ditugaskan yaitu: Jati Adiputra dan Rumenda Ginting (Analis Perkarantinaan Tumbuhan Muda dan Madya).
“Deteksi Cmm ini sangat penting dilakukan untuk mencegah masuk dan tersebarnya OPTK mengingat tingginya lalu lintas benih tomat dan cabai ke dan di dalam wilayah Indonesia. Hal ini penting untuk mempertahankan kelangsungan pertanian Indonesia untuk masa kini dan yang akan datang,” jelas Jati.
Pengujian Cmm dengan metode PCR ini dilakukan pada sampel jaringan daun dari tanaman tomat dan cabai. Cmm merupakan penyakit kanker pada tanaman tomat termasuk OPTK kategori A2 menurut Permentan No. 25 Tahun 2020 dan bersifat tular benih (seed borne). Penyakit ini juga menyebabkan kehilangan hasil sampai 70%. Untuk mencegah semakin meluas sekaligus potensi penyebaran ke wilayah Indonesia maka diperlukan tindakan karantina yang ketat termasuk metode deteksi yang tepat dan akurat.
Ahmad Rizal S.P., M.P. selaku Kepala Karantina Pertanian Bandung menyampaikan apresiasi bimbingan teknis yang diberikan oleh BBUSKP dan berharap bimbingan teknis ini dapat meningkatkan kompetensi personil sehingga dapat melakukan pengujian rutin PCR di Karantina Pertanian Bandung.