Pembina Apel Ajak ASN Kementan Kawal Ketersediaan Pangan

Jakarta (21/11) – Sebagai perwujudan komitmen, kedisiplinan dan tanggungjawab sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), seluruh jajaran pegawai Karantina Pertanian Uji Standar kembali mengikuti Apel Senin Pagi yang rutin diselenggarakan secara daring oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Gatot Sumbogodjati, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bertindak sebagai Pembina Apel menyampaikan Kementan secara konsisten menciptakan pertanian yang maju, mandiri dan modern dengan terus berinovasi melakukan berbagai terobosan baru dan mengembangkan strategi pembangunan sektor pertanian yang semakin antisipatif dan adaptif.

“Di tengah ancaman krisis pangan global, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo selalu mengajak kita semua agar lebih waspada, berhati-hati dan tidak lengah dalam menyediakan pangan dalam negeri secara mandiri. Oleh karena itu, Kementan terus memacu peningkatan produksi dengan strategi yang lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Gatot mengawali arahannya.

Mengantisipasi daerah rawan bencana, perlu dilakukan koordinasi dengan daerah terkait dan rawan bencana, melakukan normalisasi saluran irigasi, menyiapkan pompa air, dan menggunakan varietas padi yang tahan akan genangan. Sesuai arahan Menteri Pertanian untuk melakukan pengecekan ke lapangan memastikan ketersediaan bahan pangan pokok tercukupi, termasuk mengantisipasi musim hujan yang berpotensi menggangu produksi tanaman pangan.

Di tengah ancaman krisis pangan global, banyak negara yang mehanan ekspor pangan. Untuk itu langkah antisipasi yang telah dilakukan Kementan adalah dengan menanam berbagai komoditas pangan alternatif seperti sorghum, singkong dan sagu untuk substitusi gandum, melakukan budidaya pertanian dengan pendekatan skala ekonomi, memastikan hulu dan hilir berjalan dengan baik, serta menggandeng shareholder untuk menambah pembiayaan.

“Dalam rangka menjaga produksi dan stabilisasi cadangan beras, Ditjen Tanaman Pangan terus melakukan koordinasi dan pemantauan di seluruh daerah di Indonesia untuk memastikan kondisi beras saat ini dalam kondisi normal tidak ada kekurangan maupun kelangkaan. Adapun peningkatan harga beras disebabkan faktor tahunan, namun kondisi ini akan segera berakhir karena periode Februari-April harga akan kembali normal memasuki musim panen raya untuk wilayah Indonesia,” lanjut Gatot.

Menutup arahannya, Gatot mengajak seluruh ASN Kementerian Pertanian untuk bersatu padu, bersinergi bersama dan bekerja ekstra keras untuk mengawal ketersediaan pangan bagi 273 juta rakyat Indonesia. Gatit juga menghimbau ASN Kementan untuk melakukan berbagai terobosan dan inovasi karena ASN Kementan memiliki peran penting dalam memberikan energi dan mensinergikan segala potensi pertanian.