Dua Poin Arahan Menteri Pertanian, Jadi Fokus Apel Senin Pagi

Jakarta (26/12) – Seluruh jajaran pegawai Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP) kembali mengikuti Apel Senin Pagi lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) yang rutin diselenggarakan secara daring.

Apel pagi kali ini dipimpin oleh Prayudi Syamsuri, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian (BB-Pascapanen), Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP). Dalam arahannya, Prayudi menyampaikan dua poin arahan Menteri Pertanian yang harus menjadi perhatian seluruh ASN Kementerian Pertanian.

Pertama, realisasi anggaran TA 2022 berdasarkan Online Monitoring Sistem Perbendaharaan Akuntasi Negara (OM-SPAN) Kementerian Keuangan sampai 23 Desember 2022 sebesar 88,57% (90% sampai 26 Desember 2022). Dengan beberapa capaian sebagai berikut: (i) diatas 95% (Sekretariat Jenderal Kementan, BPPSDMP, dan Inspektorat Jenderal); (ii) diatas 90% (Badan Litbang Pertanian, Ditjen Perkebunan, Badan Karantina Pertanian, Dan Ditjen PSP); dan (iii) di bawah 90% (Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan).

“Agar seluruh Eselon I melakukan intervensi terhadap administrasi. Untuk Ditjen PKH dan Ditjen Tanaman Pangan agar terus memacu kegiatan dengan pagu anggaran besar sehingga realisasi anggaran bisa di atas 90% dan di akhir Desember 2022 agar lebih dari 94%. Seluruh Eselon I yang realisasi anggarannya belum mencapai sasaran agar segera menyelesaikan dalam waktu satu minggu ini,” ujar Prayudi.

Kedua, persiapan Natal dan Tahun Baru. Agar seluruh Direktur, Kepala Pusat, Koordinator dan Pejabat Kementan lainnya untuk turun ke daerah untuk aktualisasi kesiapan ketersediaan kebutuhan 12 pangan pokok, berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Mendekatkan komoditas utamanya untuk beras, jagung, cabe, bawang, gula, minyak goreng, telur, daging ayam, daging sapi, daging kerbau, dan lainnya ke pasar. Fokus utama adalah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan kota-kota besar lainnya dengan prinsip mobilisasi dari daerah surplus ke daerah shortage.

“Gunakan media secara massif agar apa yang dilakukan adalah sebagai upaya Kementan agar ketersediaan beras tersedia baik di daerah. Semoga dua poin ini bisa dilakukan sehingga pada Nataru tidak ada terjadi gejolak harga dan isu-isu terkait harga lainnya”, ujar Prayudi mengakhiri arahannya. #ApelSenin #KarantinaPertanianUjiStandar