Tingkatkan Kompetensi Personel Lab Karantina Tumbuhan, Karantina Pertanian Uji Standar Gelar Pelatihan Griyaan Identifikasi Gulma OPTK

Tingkatkan Kompetensi Personel Lab Karantina Tumbuhan, Karantina Pertanian Uji Standar Gelar Pelatihan Griyaan Identifikasi Gulma OPTK

Jakarta (30/01-01/02) – Dalam rangka meningkatkan kompetensi personel Laboratorium Karantina Tumbuhan, Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP) gelar pelatihan griyaan yang bertempat di Ruang Seminar Uji Standar Karantina Pertanian. Kegiatan diikuti secara luring oleh seluruh personel Laboratorium BBUSKP dan diikuti juga oleh UPTKP secara daring.

Pelatihan griyaan dengan tema “Identifikasi Gulma OPTK secara Morfologi dan Preservasi Koleksi Gulma OPT/OPTK di Laboratorium Karantina Tumbuhan BBUSKP” mengundang narasumber Sri Sudarmiyati Tjitrosoedirdjo (Kurator Herbarium SEAMEO BIOTROP) dan Sjaiful Bachri (Asisten Riset Laboratorium Gulma dan Tumbuhan Invasif SEAMEO BIOTROP.

Andri, Kepala Bagian Umum BBUSKP membuka kegiatan dan menyampaikan pentingnya peningkatan kompetensi personel terkait diagnosis OPTK kelompok gulma dalam mencegah penyebaran gulma OPTK baik antar negara maupun antar area.

Sri didampingi oleh Syaiful menyampaikan materi pengantar tentang gulma, Invasive Alien Species (IAS), identifikasi gulma secara morfologi, penanda molekuler untuk pengenalan jenis gulma menggunakan DNA Barcoding, serta teknik pengarsipan dan penyimpanan koleksi biji gulma. “Gulma didefinisikan sebagai tumbuhan yang membentuk populasi di daerah yang didiami manusia, dan berpotensi mendesak populasi tumbuhan yang sengaja ditanam. Selain itu, IAS adalah tumbuhan yang berkembang dan menginvasi ekosistem, habitat, atau jenis spesies yang merugikan secara ekonomi, dan kesehatan manusia. Selain itu dimana saat ini menjadi tugas karantina pertanian,” jelas Sri.

“Bagi personel Laboratorium BBUSKP disarankan untuk memperkuat ekologi dan biologi gulma, membuat database biji gulma yang ada berdasarkan morfologi dan anatomi serta lakukan konsultasi kepada taksonomist/botanist/kurator herbarium yang ada atas temuan hasil identifikasi,” ujar Sjaiful.

Setelah paparan, para peserta melakukan praktek identifikasi tumbuhan dan biji gulma kemudian dipresentasikan. Menutup kegiatan, Sriyanto, Kepala BBUSKP memberikan apresiasi dan harapannya atas terselenggaranya kegiatan pelatihan griyaan ini. “Setelah pelatihan selesai, personel laboratorium diharapkan dapat memahami dengan baik perbedaan gulma dan IAS, mengenal biji gulma dan gulma kontaminan, mengidentifikasi gulma secara morfologi sesuai Famili, penanda molekuler untuk pengenalan jenis gulma, serta preservasi koleksi biji gulma,” harap Sriyanto. #LaporKarantina #KarantinaPertanianUjiStandar