Jakarta (11/07) – Bertempat di halaman depan BBUSKP, seluruh jajaran pegawai Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP) kembali mengikuti Apel Senin Pagi yang rutin diselenggarakan secara daring oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Saleh Mokhtar, Direktur Perbenihan Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementan, selaku Pembina Apel menyampaikan pentingnya pengembangan pangan lokal demi memperkuat ketahanan pangan nasional. “Ada banyak potensi pangan lokal yang harus kita identifikasi, dan kita dorong agar setiap provinsi mempunyai satu komoditas andalan selain beras, seperti ubi kayu, jagung, sagu, pisang, atau kentang,” ujar Saleh.
Dalam rangka mengantisipasi krisis pangan dan meningkatkan ketahanan pangan nasional, Kementan memiliki terobosan berupa program unggulan yaitu Sagunesia (Sagu untuk Indonesia).
Saleh menjelaskan, dalam pengembangan sagu perlu memberdayakan petani lokal dan memperhatikan ketersediaan dan kemasan produk sagu dan turunannya agar dapat bersaing di pasar global, termasuk melalui e-commerce. Potensi sagu Indonesia 85% dari total sagu dunia, selain sebagai bahan baku industri, sagu juga merupakan bahan pangan dan sumber energi.
“Diperlukan penataan dari aspek perbenihan, infrastruktur, penyediaan alsintan yang akan digunakan untuk menghasilkan produk turunan sagu, perkuat koperasi atau kelembagaan pekebun, peningkatan SDM, dan mendorong pemanfaatan KUR kredit serta investasi,” ujar Saleh menutup arahannya.