Dalam rangka ikut berperan aktif untuk mendukung program pembangunan pertanian lndonesia, Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian berikan seminar Pengembangan Metode Diagnosis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dalam Mendukung Program Gratieks. Kegiatan seminar ini dilakukan secara virtual yang diikuti seluruh UPT lingkup Karantina Pertanian.
Tujuan dari kegiatan webinar ini adalah menyebarluaskan hasil penelitian (Inovasi maupun kebaruannya) terkait dengan deteksi OPT/OPTK yang sangat berpengaruh terhadap kontinuitas dan kuantitas produksi pertanian Indonesia, serta penerapan/implementasi hasil pengujian terutama metode pengujian/deteksi OPTK dimaksud untuk diaplikasikan di laboratorium karantina pertanian.
Seperti dalam sambutannya pada acara Merdeka Ekspor, Menteri Pertanian, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H. menargetkan untuk meningkatkan ekspor tiga kali lipat pada tahun 2024. Beliau menyampaikan bahwa “Mendorong investasi dan ekspor merupakan kunci dari mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam pandemi Covid-19,” Pertanian adalah sektor yang tangguh karena menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemic covid 19.
Dalam pembukaan, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ir. Bambang, M.M mengatakan peran karantina menjadi garda terdepan untuk menjaga dan siap sedia dalam memasok produk pertanian dari Indonesia yang akan di ekspor ke luar serta siap menguji produk produk impor agar terhindar dari penyakit tumbuhan maupun hewan yang akan di konsumsi oleh masyarakat Indonesia.
“Untuk meningkatkan volume ekspor melalui kerja sama dan investasi, menambah ragam komoditi ekspor dalam bentuk olahan pertanian, mendorong pertumbuhan eksportir baru melalui penumbuhan agropreneur, serta menambah mitra dagang luar negeri” ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Uji Standar, drh. Sriyanto, M.Si, Ph.D
Kegiatan Pengembangan Metode Diagnosis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dalam Mendukung Program Gratieks daapat diakses melalui streaming Youtube disini.