(Jakarta, 22/09) Kepala Karantina Uji Standar, Sriyanto turut menghadiri rapat koordinasi Gratieks di Lembang Bandung. Rapat yang dibuka secara langsung oleh Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, bertemakan Dukungan Karantina Hewan Dalam Akselerasi Ekspor Kelinci. Bandung sengaja dipilih sebagai lokasi rapat karena banyaknya peternak kelinci di wilayah ini. Tidak kurang dari 20 kelompok ternak kelinci yang ada di bandung dan sekitarnya serta terdata d karantina.
Dalam sambutannya, Bambang menyebutkan dukungan karantina terhadap pengembangan ternak kelinci di Indonesia. “Ternak kelinci menjadi peluang bisnis masa depan yang cerah, karantina selalu mendukung pengembangan ternak hewan lucu ini sehingga berpeluang dalam memberikan kontribusi peningkatan ekspor dan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor” Tutur Bambang dalam sambutannya.
Turut hadir di acara tersebut kepala dinas perikanan dan peternakan kabupaten Bandung Barat, perwakilan dirjen peternakan dan kesehatan hewan puslitnak Bogor, dan pengusaha/peternak kelinci.
Karantina Uji Standar memberikan dukungan melalui pengembangan metode uji terhadap penyakit hewan. Ada beberapa penyakit pada kelinci yang patut diawasi dan berbahaya seperti tularemia, Rabbit Haemorhagic Disease dan Enzootic Rabit Entherophaty. ” Metode uji untuk deteksi penyakit pada kelinci akan dikembangakan oleh karantina uji standar guna menjamin kualitas kesehatan kelinci yang akan diekspor” kata Sriyanto di acara rapat tersebut.