Jakarta (23/05) – Seluruh jajaran pegawai Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP) kembali mengikuti Apel Senin yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) secara virtual di lapangan upacara BBUSKP. Haris Syahbuddin, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian selaku pembina apel menyoroti pentingnya momen Kebangkitan Nasional dan wabah PMK yang kembali melanda Indonesia setelah terbebas pada tahun 1990.Hari Kebangkitan Nasional mengingatkan tentang pentingnya kesadaran untuk bergerak secara nasional. Persatuan Indonesia merupakan keniscayaan untuk cita-cita bangsa. “Dalam kehidupan berbangsa akan selalu berhadapan dengan masalah di setiap waktu dan era, tetapi dengan kebersamaan, kekompakan, kolaborasi, ketahanan nasional yang tangguh, dan atas ridho Allah Yang Maha Kuasa semua bisa diatasi,” ujar Haris membuka arahannya.Selama wabah PMK, saat ini telah dibentuk Satuan Tugas atau Crisis Center baik di tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota. Perbedaan sistem pemerintahan dan era revolusi industri 4.0 berpengaruh terhadap penanganan wabah PMK. Kerjasama dan Dukungan gubernur dan bupati, TNI, POLRI, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, Pusat Veteriner Farma, serta Balai Besar Veteriner dan Laboratorium Kesehatan Hewan yang tersebar di seluruh Indonesia diperlukan dalam keberhasilan penanganan wabah PMK, baik penanganan kesehatan hewan, dampak sosial ekonomi, penyiapan tata kelola lalu-lintas ternak, maupun penyiapan tata kelola penyediaan hewan qurban yang sebentar lagi akan tiba.Haris mengajak semua jajaran Kementan untuk bersama ikut andil sesuai bidang keahlian dan tempat bertugas dalam pemberantasan PMK. “Indonesia memiliki daya tahan nasional yang kokoh, yang mampu menghadapi segala tekanan dan kerugian. Kita harus selalu optimis, tidak panik, dan tetap bekerja keras,” pungkas Haris menutup arahannya.