Karantina Pertanian Uji Standar Beri Dukungan Penguatan Personel Laboratorium Karantina Pertanian Jambi

Jambi (14-17/03) Karantina Pertanian Uji Standar narasumber bimbingan teknis (bimtek) laboratorium di Karantina Pertanian Jambi yang bertemakan “Deteksi Clavibacter michiganensis subsp. michiganenis (Cmm) dan Bactrocera occipitalis menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR)”. Kegiatan diawali dengan paparan teori terkait prinsip pengujian dan melakukan praktek langsung di laboratorium.
“Apresiasi terhadap bimbingan teknis yang diberikan oleh Tim Karantina Pertanian Uji Standar, saya berharap bimbingan teknis ini dapat meningkatkan kompetensi personil dalam melakukan pengujian rutin PCR di laboratorium BKP Kelas I Jambi,” ujar Turhadi Noerachman selaku Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi.
Deteksi Cmm dan B. occipitalis sangat penting dilakukan untuk mencegah masuk dan tersebarnya OPTK mengingat tingginya tingkat importasi benih tomat ke dalam wilayah Indonesia dan ekspor mangga ke luar negeri. “Hal ini penting untuk melindungi produk pertanian Indonesia untuk masa kini dan yang akan datang serta menguatkan pelaksanaan ekspor buah mangga ke luar negeri” jelas Isti Wulandari.
Pengujian Cmm dengan metode PCR ini dilakukan pada sampel jaringan dan biji tomat, sedangkan pengujian Bactrocera occipitalis dilakukan dari spesimen serangga lalat buah yang sebelumnya sudah diidentifikasi secara morfologi selanjutnya dilakukan konfirmasi menggunakan metode PCR menggunakan primer spesifik.
Cmm merupakan penyakit kanker pada tanaman tomat termasuk OPTK kategori A2 dan bersifat tular benih (seed borne). Penyakit ini juga menyebabkan kehilangan hasil sampai 70%. Sedangkan Bactrocera occipitalis merupkan OPTK A2 yang penyebarannya masih terbatas di Kalimantan. Untuk mencegah semakin meluas sekaligus potensi penyebaran ke wilayah lainnya di Indonesia maka diperlukan tindakan karantina yang ketat termasuk metode deteksi yang tepat dan akurat.