Karantina Pertanian Uji Standar Beri Dukungan Penguatan Personel Laboratorium Karantina Pertanian Surabaya

Surabaya (25-27/07) Dua orang Analis Perkarantinaan Tumbuhan Madya Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP), yaitu: Isti Wulandari dan Yani Dawy mendapat kepercayaan sebagai narasumber bimbingan teknis pengujian di Laboratorium Karantina Pertanian Surabaya yang bertemakan Deteksi Clavibacter michiganensis subsp michiganenis (Cmm) menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Kegiatan diawali dengan paparan teori terkait prinsip pengujian PCR deteksi Cmm pada benih tomat dan dilanjutkan dengan praktek langsung di laboratorium.
“Deteksi Cmm pada benih tomat sangat penting dilakukan untuk mencegah masuk dan tersebarnya OPTK mengingat tingginya lalu lintas benih tomat ke dan di dalam wilayah Indonesia. Hal ini penting untuk mempertahankan kelangsungan pertanian Indonesia untuk masa kini dan yang akan datang” jelas Isti.
Clavibacter michiganensis subsp michiganenis (Cmm) merupakan penyakit kanker pada tanaman tomat yang hingga saat ini masih berstatus OPTK A2 menurut Permentan No. 25 Tahun 2020 dan bersifat tular benih (seed borne). Penyakit ini juga menyebabkan kehilangan hasil sampai 70%. Untuk mencegah semakin meluas sekaligus potensi penyebaran ke wilayah Indonesia maka diperlukan tindakan karantina terkait penggunaan metode deteksi yang tepat dan akurat.
Iman Suryaman, selaku Koordinator Karantina Tumbuhan Surabaya menyampaikan apresiasi bimbingan teknis yang diberikan oleh BBUSKP dan berharap bimbingan teknis ini dapat meningkatkan kompetensi personil sehingga dapat melakukan pengujian rutin PCR di Karantina Pertanian Surabaya.