Semarang (29-31/08) – Karantina Pertanian Uji Standar berkesempatan sebagai Narasumber pada Bimbingan Teknis Metode Pengujian Brucellosis, Rabies dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diikuti personil laboratorium Karantina Pertanian Semarang, Karantina Pertanian Yogyakarta, dan Karantina Pertanian Cilacap yang terdiri dari Dokter Hewan Karantina dan Paramedik Karantina Hewan.“Setelah mengikuti Bimtek, semua peserta harus mampu menyelenggarakan pengujian laboratorium dengan menggunakan ELISA NSP, agar dapat mempercepat program penanggulangan dan pembebasan PMK di wilayah kerja masing-masing,’ ujar Turhadi Noerachman selaku Kepala Karantina Pertanian Semarang membuka saat Bimtek.
Haeriah, Dokter Hewan Karantina Ahli Muda, didampingi Indriana, Paramedik Karantina Hewan Penyelia, yang ditugaskan hadir sebagai Narasumber, memaparkan teori dasar PMK dan Elisa NSP PMK, serta pemaparan teknis pengujian.Bimtek diawali dengan pemaparan teori dasar PMK meliputi Etiologi, karakteristik virus, penularan, penyebaran, cara sampling dan jenis sampling, cara pengemasan sampel. Dilanjutkan dengan pemaparan teori ELISA meliputi: pengertian dan jenis-jenis ELISA, keunggulan teknik ELISA dibandingkan metode lain, kegunaan ELISA dan titik kritis pengujian ELISA. Dilakukan juga Praktikum pengujian ELISA yang meliputi pelaksanaan inaktivasi sampel, pengenceran sampel, inkubasi sampel, pembacaan hasil dan penyimpulan hasil.
“Dari hasil praktikum telah dilaksanakan, personil laboratorium Karantina Pertanian Semarang, Karantina Pertanian Yogyakarta, dan Karantina Pertanian Cilacap sudah bisa melakukan pengujian metode ELISA NSP untuk PMK dan telah mendapatkan pengetahuan mengenai teknis kegiatan uji banding ELISA Rabies dan RBT,” ujar Haeriah menyimpulkan hasil Bimtek.