Karantina Uji Standar Siap Lakukan Pelatihan Uji Aflatoksin pada Biji Pala sesuai Standar EU

Kepala Karantina Uji Standar (BBUSKP), Sriyanto bersama jajaran manajerial dan pejabat fungsional PMHP melakukan pembahasan persiapan Pelatihan Analisis Aflatoksin pada Biji Pala bersama Koordinator Pengawasan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Tim Pakar dari European Commission Better Training for Better Food (BTSF), Roma, Italia, secara daring pada Selasa (05/09).

Kegiatan Pelatihan yang akan diselenggarakan oleh Bapanas bekerjasama dengan BTSF pada 16-18 Oktober 2023 di BBUSKP ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi laboratorium dan analis yang dimiliki oleh Badan Karantina Pertanian serta laboratorium pengujian pangan lainnya.

Francesca Debegnach dan De Santis Barbara, Tim Pakar dari BTSF menjelaskan mengenai agenda, mekanisme pelaksanaan kegiatan pelatihan, dan metode pengujian yang akan digunakan. Praktek pengujian aflatoksin disepakati akan dilakukan di Laboratorium Keamanan Hayati BBUSKP dengan menggunakan instrumen HPLC.

Sriyanto menjelaskan mengenai instrumen dan metode uji yang selama ini digunakan di laboratorium BBUSKP dalam pengujian aflatoksin pada biji pala. “Pengujian aflatoksin pada biji pala belum banyak dilakukan. Harapan pelatihan ini, kita mendapatkan metode standar pengujian yang digunakan EU”, ujar Sriyanto. Sriyanto juga menyatakan kesiapan laboratorium keamanan hayati BBUSKP untuk melakukan praktek pengujian aflatoksin bersama seluruh peserta pelatihan.

Sebagaimana diketahui untuk ekapor biji ke Uni Eropa (EU) dipersyaratkan harus lolos uji aflatoksin. Pala sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia seringkali ditemukan terkontaminasi aflatoksin sehingga menyebabkan penolakan oleh EU. Batas maksimum cemaran aflatoksin pada pala yang ditetapkan EU dalam EU Regulasi No. 165/2010 adalah aflatoksin total 10 ppb dan aflatoksin B1 sebesar 5 ppb.

Saat ini laboratorium yang sudah diakui oleh pemerintah Eropa hanya ada 3 laboratorium, yaitu Angler Biochemlab di Surabaya, Saraswanti Indo Genetech di Bogor dan Balai Pengujian Mutu Barang, Laboratorium Kemendag di Jakarta. Harapannya dengan adanya pelatihan ini, laboratorium BBUSKP dan laboratorium lainnya dapat menjadi laboratorium yang diakui oleh Uni Eropa untuk pengujian aflatoksin.