Kebijakan Strategis Kementan Hadapi El Nino

Jakarta (17/07) – Apel Senin Kementerian Pertanian pagi ini kembali diikuti oleh seluruh jajaran pegawai Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP).

Dalam amanatnya, Direktur Pupuk Pestisida Ditjen PSP Kementan, Tommy Nugraha, selaku Pembina Apel menyampaikan dukungan aspek prasarana dan sarana pertanian yang diaktualisasikan melalui kebijakan-kebijakan strategis Ditjen PSP, diantaranya yaitu: (i) optimalisasi lahan rawa, optimalisasi lahan kering dan perluasan lahan serta Perlindungan Lahan Pertanian LP2B; (ii) suplesi air irigasi untuk komoditas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; (iii) pengembangan Alsintan Pra Panen; (iv) penyediaan pupuk bersubsidi; dan (v) Asuransi Pertanian.

“Ditjen PSP dalam melakukan langkah antisipasi menghadapi krisis pangan global dan dampak El-Nino telah menyusun rencana aksi yang dijalankan dengan kegiatan irigasi berupa rehabilitasi jaringan tersier, irigasi perpompaan, irigasi perpipaan, embung pertanian dan bangunan koservasi dengan total anggaran Rp. 239,728 M,” ujar Tommy.

Kegiatan Optimasi lahan, pengembangan dan rehab Jalan Usaha Tani dengan anggaran Rp. 131,470 M, Alsin Pertanian Pra Panen Rp. 724,860 M, UPPO, Pupuk Hayati/ Organik sebesar Rp. 702,790 M, Pupuk Bersubsidi 25,27 T, AUTP dan AUTS Rp. 128,780 M. Sasaran program rencana aksi tersebut untuk produksi padi 54,50 juta ton, produksi jagung 23,05 juta ton, kedelai 590 ribu ton, produksi daging 465,15 ribu ton, cabai 2,93 juta ton, bawang putih 45,45 ribu ton, kopi 810 ribu ton, kakao 780 ribu ton, tebu 37,15 juta ton dan kelapa 2,99 juta ton.

“Seluruh kegiatan tersebut ditujukan mendukung program Peningkatan Ketersediaan, Akses dan Kualitas Konsumsi Pangan. Solusi pemecahan masalah kekeringan adalah pengembangan pertanian cerdas iklim dengan menerapkan teknologi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” pungkas Tommy diakhir amanahnya.

#ApelSenin
#KarantinaPertanianUjiStandar