Jakarta (30/10) – Komunitas Anggur Jakarta (KAJ) bersama Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) dan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan Lahan Terbatas Menanam Anggur di Perkotaan. Kegiatan Bimtek Anggut ini bertempat di Kebun Anggur Pulo Gebang, Jakarta Timur, dihadiri lebih kurang 100 peserta yang berasal dari anggota komunitas, siswa siswa SD serta masyarakat umum.
Kepala BBUSKP, Sriyanto, di dampingi Subkoordinator Pelayanan Pengujian Karantina Tumbuhan, Dwi Sugi Prihatini sebagai perpanjangan tangan Badan Karantina Pertanian menjadi salah satu pihak yang diundang dalam Bimtek Pemanfaatan Lahan Terbatas Menanam Anggur di Perkotaan bersama beberapa perwakilan Instansi Pemerintahan seperti Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM) ,Dinas KPKP DKI Jakarta, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) serta perwakilan dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sekretaris Ditjend Hortikultura, Retno Sri Hartati, membuka kegiatan secara simbolis dengan memanen buah anggur bersama para peserta dan undangan.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang mulia ini karena selain mampu memberikan ilmu tentang berkebun anggur kepada masyarakat umum, kita juga membuktikan bahwa berkebun anggur tidak harus di lahan yang luas.”
“Selain itu saya juga akan mengawal upaya dari kawan – kawan pegiat anggur untuk mendaftarkan salah satu calon varietas lokal, yaitu Anggur Julian. Jadi saya minta secepatnya didaftarkan untuk varietas ini agar bisa memiliki nomor registrasinya” sambung Retno.
Sriyanto, dalam sambutannya menjelaskan tentang pentingnya pengembangan produksi komoditas anggur ditengah tingginya permintaan anggur dalam negeri dan internasional.
“Sesuai data tahun 2020 Indonesia melakukan impor anggur sekitar 70.000 ton. Menurut informasi dari teman – teman pegiat anggur dalam setahun di Indonesia bisa 3 sampai 4 kali panen, maka dari itu jika kita kompak mengembangkan tanaman anggur ini bukan tidak mungkin kita bisa memenuhi permintaan anggur masyarakat se-Indonesia.”
Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan harapan saya agar tanaman anggur dapat menjadi tanaman yang bisa di tanam oleh seluruh kalangan masyarakat terutama masyarakat perkotaan sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian.” ujar Sriyanto.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi terkait penanaman anggur bersama para narasumber.